Siti Hanifah
41610110046
Biografi Lady
Diana, figure inspirasional bagi seorang wanita
Siapa
yang tidak mengenal Lady Diana, Princes of Wales, istri pertama dari Pangeran
Charles asal Britania Raya. Mereka menikah di tahun 1981, hingga akhirnya
bercerai pada tahun 1996. The Princes of Wales ini dilahirkan dengan nama Diana
Frances Spencer, anak bungsu dari Edward Spencer dari isteri pertamanya Frances
Spencer pada tanggal 1 Juli 1961 di Park House Sandringham Estate.
Lady Diana memulai jenjang pendidikannya di
Riddlesworth Hall di Norforlk serta di West Heath Girl’s School di Sevenoaks
Kent. Di sekolahnya Lady Diana bukan merupakan seorang anak pintar yang sangat
menonjol, beliau justru dianggap sebagai seorang pelajar dengan prestasi
rendah.
Pada usianya yang ke 16 tahun, Lady Diana
meninggalkan sekolah West Heath untuk melanjutkan pendidikannya di Institut
Alpin Videmanette di Switzerland, sebuah sekolah yang menitikberatkan pada
pendidikan budaya. Pada sekolah inilah Lady Diana mulai menunjukkan
keunggulannya, kepeduliannya terhadap kondisi-kondisi sosial. Walaupun dia
bukan merupakan siswi yang sangat pintar, tetapi dia mulai aktif pada
kegiatan-kegiatan social yang ada di sekolahnya.
Tidak lengkap kiranya jika kita tidak
menyinggung tentang kehidupan cinta Lady Diana. Pada tanggal 24 Februari 1981
Lady Diana bertunangan dengan Pangeran Charles, dan tanggal 29 Juli 1981 mereka
menikah di Kathedral St Paul, London, dalam upacara yang sedemikian meriah.
Keberuntungan Lady Diana seolah mewakili wanita muda di seluruh dunia pada
umumnya yang memperoleh jodoh dan bersama-sama mengarungi bahtera perkawinan.
Lady Diana merupakan suatu figur yang begitu
sempurna mewakili sosok wanita idaman. Pada saat itu, bisa dikatakan bahwa
seluruh wanita dunia merasa iri kepadanya. Lady Diana mendapatkan kehidupan
rumah tangga yang begitu harmonis dan bahagia dengan cintanya, apalagi dengan
calon pewaris tahta kerajaan Inggris, Pangeran Charles. Tidak hanya itu,
kehidupan rumah tangganya pun semakin lengkap dengan lahirnya putra pertama
mereka, Pangeran William Arthus Philip Louis, yang kemudian disusul oleh putra
kedua mereka, Pangeran Henry charles Albert David. Tidak heran jika pers dan
seluruh mata dunia tertuju pada kehidupan rumah tangga mereka pada masa itu.
Lady Diana adalah sosok
wanita yang sangat mencintai anak-anak dan sesama. Beliau aktif dalam kampanye
anti-ranjau darat di seluruh dunia. Wanita yang memiliki kharisma luar biasa
ini mempunyai komitmen yang sangat besar terhadap kemanusiaan. Lady Diana juga
merupakan sosok wanita yang terus berjuang dalam mewujudkan keluarga yang
bahagia, terutama dalam hal mengurus anak-anaknya, memberikan inspirasi dan
semangat bagi kaum wanita dunia untuk melakukan hal yang sama.
Dari semua kisah hidupnya, banyak hal yang bisa kita teladani. Salah satunya adalah aksinya yang tidak pernah berhenti melakukan aksi sosial dan kemanusiaan. Dia adalah tokoh terkenal pertama yang bersedia berjabat tangan tanpa pelindung dengan penderita AIDS tanpa ada rasa takut dan jijik. Padahal saat itu dan sampai saat ini, penderita AIDS masih kerap terkucilkan oleh masyarakat. Sikap rendah hati dan kepedulian sosial yang tinggiyang dimiliknya membuatnya menjadi putri yang selalu ada di hati rakyat, The People Princess.
Dari semua kisah hidupnya, banyak hal yang bisa kita teladani. Salah satunya adalah aksinya yang tidak pernah berhenti melakukan aksi sosial dan kemanusiaan. Dia adalah tokoh terkenal pertama yang bersedia berjabat tangan tanpa pelindung dengan penderita AIDS tanpa ada rasa takut dan jijik. Padahal saat itu dan sampai saat ini, penderita AIDS masih kerap terkucilkan oleh masyarakat. Sikap rendah hati dan kepedulian sosial yang tinggiyang dimiliknya membuatnya menjadi putri yang selalu ada di hati rakyat, The People Princess.
Kisah hidup Lady Diana sangat
menginspirasi saya sekali. Betapa sebenarnya menjadi istri, ibu, dan sekaligus
publik figur yang baik dan bermakna bagi sesama, memang tidak mudah dilakukan
oleh setiap orang. Seorang sosok putri dunia yang menjadi panutan dan harus
selalu tampil menawan di depan publik, mengajarkan Lady Diana untuk terus kuat
dan berjuang dalam menghadapi permasalahan hidupnya, terutama masalah
keluarganya. Sampai saat ini, tekad keras Lady Diana selalu mengingatkan saya
untuk juga terus berusaha meraih harapan-harapan saya, walau susah sekalipun.
Saya juga menjadi lebih banyak bersyukur, ketika menyadari bahwa saya tidak
harus merasa tertekan dalam hidup saya di bawah kejaran media, selayaknya Lady
Diana yang setiap hari dibayangi oleh media. Di hidup saya yang tenang tanpa
campur tangan media ini, harusnya saya lebih banyak berkarya dan menunjukkan
eksistensi wanita di persaingan global seperti sekarang ini. Selain itu,
kepeduliannya terhadap sesama juga menginspirasi saya untuk lebih memperhatikan
orang-orang yang tinggal di sekitar kita, orang-orang yang menyayangi kita,
terutama keluarga. Saya yakin, Lady Diana tidak hanya menginspirasi saya untuk
menjadi seorang wanita yang sukses dalam karir dan keluarga, tetapi juga
menginspirasi semua wanita di seluruh dunia.